Renovasi Rumah di Musim Hujan, Tak Perlu takut !

Musim hujan datang sedangkan kita ingin melakukan renovasi rumah yang telah lama direncanakan, haruskah kita lanjutkan melakukan renovasi rumah di musim hujan seperti rencana, atau menunggu sampai datang musim panas?

Di Indonesia yang memiliki dua musim, musim panas dan musim penghujan, mengharuskan kita untuk memilih waktu yang tepat bila ingin melakukan suatu kegiatan yang berkaitan dengan cuaca, seperti misalnya kegiatan bangun rumah atau renovasi rumah.

Dan siapapun pasti tahu bila musim panas dimana cuaca cerah dan didominasi limpahan panas sinar matahari adalah merupakan saat yang paling tepat bagi kita untuk melakukan kegiatan bangun rumah atau renovasi rumah, karena udara panas dan terik sinar matahari akan mampu membantu mempercepat proses pengeringan material bangunan seperti adukan semen beton, pasangan dinding, atau cat yang digunakan. Selain itu material bangunan yang sudah terpasang maupun yang masih dalam bentuk persediaan juga tidak akan lekas rusak karena terguyur air hujan.

Tetapi, bagaimana bila kita terpaksa dan harus melakukan bangun rumah atau renovasi rumah di musim hujan tanpa bisa menunggu musim panas datang?

Bila memang harus, walaupun beresiko, pada prinsipnya pengerjaan bangun rumah atau renovasi rumah di musim hujan masih dapat dilakukan, dan tentunya dengan persiapan yang lebih matang dan mempertimbangkan beberapa hal serta mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang tidak diharapkan.
Beberapa kiat bangun rumah atau renovasi rumah di musim hujan berikut ini mungkin bisa membantu;

Amankan material renovasi rumah yang rentan terhadap air dan kelembaban.

Beberapa material bangunan tidak tahan terhadap air dan kelembaban, seperti misalnya semen, pasir, dan kayu. Semen bila bersentuhan dengan udara lembab dan air dapat membatu dan berdampak mengurangi kualitas adukan yang dihasilkan. Demikian pula pasir jika terkena air khususnya air hujan, karena bobot butirannya yang ringan, dapat terbawa aliran air hujan yang tentu saja akan berakibat pemborosan, selain itu pasir yang terlalu banyak mengandung air juga berdampak pada penurunan kualitas adukan. Sedangkan kayu, memiliki sifat mudah lapuk dan rusak bila sering terkena air hujan. Tempatkan material seperti semen, pasir atau kayu di tempat yang aman dari guyuran air hujan atau bisa juga ditutup dengan terpal atau plastik tebal yang lebar.

Tidak perlu terlalu tergesa-gesa dalam menyelesaikan proses renovasi rumah.

Tidak dipungkiri, umumnya pada musim penghujan kondisi cuaca tidak menentu sehingga seolah-olah mengharuskan kita untuk berpacu dengan waktu menyelesaikan proses pengerjaan bangun rumah atau renovasi rumah di musim hujan. Namun perlu diingat, sering terjadi akibat proses pengerjaan yang tergesa-gesa kualitas pekerjaan seolah-olah tidak diprioritaskan. Contohnya adalah kurang kuatnya pondasi bangunan yang ditandai retaknya dinding, adalah salah satu akibat dari pengerjaan yang terburu-buru. Karena itu tak perlu tergesa-gesa, lakukan pengerjaan sewajarnya namun tetap waspada akan resiko cuaca yang sewaktu-waktu tidak bersahabat.

Lakukan pengamanan seperlunya untuk menjamin kelancaran pekerjaan renovasi rumah.

Guyuran air hujan membawa dampak yang sangat merugikan bagi kelangsungan proses pengerjaan bangun rumah atau renovasi rumah di musim hujan, khususnya untuk pekerjaan-pekerjaan yang berlokasi di area terbuka/di luar ruangan. Seperti misalnya pekerjaan yang berhubungan dengan galian (galian pondasi, septic tank, dsb) bila terguyur hujan apalagi bila curah hujannya tinggi pasti akan merubah lubang galian menjadi sebuah kolam. Hal ini jelas menghambat proses pengerjaan dan boleh dikatakan membuang waktu sia-sia untuk menunggu atau mengupayakan hingga galian tersebut kering. Dalam keadaan seperti itu sebaiknya pasang terpal atau sejenisnya sebagai atap sementara yang berguna untuk mencegah masuknya air ke dalam lubang galian.

Demikian pula guyuran air hujan yang menerpa pasangan bata dinding yang sedang dikerjakan dapat mempengaruhi komposisi campuran adukan semen, pasir dan air yang berubah dan berakibat berkurangnya kualitas, kekuatan, serta daya rekat adukan semen yang menjadi perekat antar batu bata hingga dapat menyebabkan dinding menjadi rapuh, goyah dan tidak rata. Sebaiknya bila terjadi hujan, pasangan bata dinding juga dilindungi dengan terpal atau sejenisnya untuk mencegah air hujan menerpa dinding hingga dinding dapat cepat kering dan dapat segera melanjutkan proses plasteran, acian dan finishing yang diperlukan.

Bila kiat-kiat di atas dilakukan, tentunya kita dapat tetap melakukan bangun rumah atau renovasi rumah di musim hujan sesuai dengan keinginan kita, dan kita bisa berkata “Renovasi waktu hujan?.. Siapa takut!”
Selamat merenovasi rumah kesayangan Anda!


Ingin bangun rumah atau renovasi rumah hemat sambil tidur nyenyak? Baca artikel dari Team Bangun Rumah Elegan ini;Jasa Bangun Rumah, atau ini;Jasa Renovasi Rumah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Desain Rumah Minimalis Tampak Depan dengan Batu Alam

Renovasi Rumah Hemat | Renovasi Rumah Tanpa Kebobolan

75 Model Rumah Sederhana tapi Kelihatan Mewah